Thursday, March 29, 2018

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI TERHADAP KESEHATAN DI MASYARAKAT



IMPLEMENTASI TEKNOLOGI KESEHATAN DI MASYARAKAT
( E-Medicine )
Abdul Syarifain(111511340), Evalen Karaki(13111101409), Cinkwancu Sanggamele        (13111101401), Gerry C. Lengkong(13111101403), Indri F. Mokodompit(13111101424), Mercuri C.D Rosang(13111101461).
Ilmu kesehatan  masyarakat,fakultas kesehatan masyarakat, universitas sam ratulangi manado, jalan  kampus unsrat bahu, manado, 95115

                                                  ABSTRAK
Salah satu dampak kemajuan teknologi informasi adalah ketergantungan masyarakat terhadap informasi. Begitu juga dengan dunia kesehatan, masyarakat di dunia maju telah menjadikan salah satu kegunaan teknologi tersebut sebagai seorang dokter online untuk mengetahui berbagai macam jenis penyakit, baik melalui e-mail ataupun dengan mengisi formulir-formulir isian yang telah disediakan oleh pihak pengelola E-Medicine tersebut. Pada umumnya, masyarakat pada dunia berkembang sangat jarang menggunakan fasilitas kemajuan teknologi informasi khususnya pada pengobatan jarak jauh tersebut yang lebih dikenal dengan E-Medicine. Selain karena tingkat kehidupan yang sangat rendah, masih sangat kurangnya kepercayaan pada informasi yang diberikan scara online. Beberapa harapan masyarakat pada umumnya dan masyarakat pada dunia berkembang khususnya dalam penggunaan internet pada sistem E-Medicine adalah penggunaan teknologi yang
didukung dengan biaya yang tidak mahal, penggunaan yang sangat mudah dan informasi kesehatan yang sangat luas dan terbuka dalam pencarian data penyakit yang dideritanya.




1.  PENDAHULUAN

Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem
informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem
Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah
computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Penggunaan sistem infromasi yang sangat kompleks tersebut diimbangi dengan perkembangan kemajuan teknologi informasi akan dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Perkembangan teknologi informasi memperlihatkan
bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini, seperti e-government,
e- commerce, e-education, E Medicine, e-elaboratory, dan lainnya, yang kesemuanya itu
berbasiskan elektronika. [Wayan Wardiana, 2002]. Penggunaan teknologi tersebut dapat melalui fasilitas-fasilitas e-mail, web-site, pengisian formulir-formulir online dan lain sebagainya. Pada dunia berkembang, khususnya di Indonesia, dari hasil survey oleh ICT Indonesia, setiap 11 orang per 1000 penduduk pengguna internet terdapat 58.500 orang yang menggunakan komputer dari level pendidikan tinggi, sedangkan pengguna internet sebanyak 4 juta penduduk. Di negara maju, penggunaan teknologi informasi di
dunia kesehatan dimulai dengan pelayanan kesehatan yang bersifat offline yang dilanjutkan dengan pelayanan online dengan memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut. Menurut Kim Than Win, pada akhir tahun 60an dan awal tahun 70an, dimulai pelayanan kesehatan secara online dengan mencari data-data kesehatan di situs-situs yang telah disediakan, walaupun hal tersebut masih sebatas di dalam lingkup sendiri, Perkembangan E-Medicine di Dunia Berkembang – 2 Hig Lo Teleoperati
Telediagnos Teleconsultin E-Learning Telemeeting Telemonitoring Industrializat Development Research atau yang sering disebut Intranet, dan juga kerja sama dengan beberapa dokter spesialis. Sekitar tahun 80an, beberapa data yang tersimpan dalam sistem komputer mulai digunakan pada kegiatan pengobatan yang dihubungkan secara terintegrasi dengan sistem informasi rumah sakit yang telah bekerja sama dan dapat diakses melalui internet.

2.    PENGERTIAN TELEMEDICINE

Awal digunakankan system telemedicine atau Emedicine secara tradisional masih menggunakan videoconferencing secara real time yang menghubungkan jadwal telemedicine dengan lokasi seorang pasien. Menurut Bayer et al, 1997 dan Shannon et all, 1986, masalah telemedicine dan layanan kesehatan telah di pelajari sejak lebih dari 50 tahun yang lalu. Telemedicine adalah konsep umum yang menerapkan teknologi komunikasi elektronik atau teknologi telekomunkasi yang dapat mengirimkan informasi tentang daftar segala jenis penyakit. Telemedicine termasuk juga didalamnya adalah tele-education, yang termasuk e-learning dan
teleinformation bagi seorang pasien.

Kebutuhan yang digunakan pada sistem Telemedicine adalah penggunaan fax, pesawat telepon untuk bertukar informasi melewati
transmisi dan mengevaluasi citra seperti radiographs atau gambar dari luka atau penyakit dalam pengambaran video conference secara interaktif, yang sangat mudah dan sudah tidak asing lagi bagi semua pasien dan juga penempatan atau lokasi alat komunikasi yang mudah terdapat dimana-mana. Namun pada kemajuan teknologi tersebut, beberapa kelemahan yang ditemukan dari system E-Medicine
adalah susahnya berhubungan dengan system yang ada untuk mencari data penyakit secara rinci yang diinginkan dalam pencarian informasi suatu penyakit. [Christopher Lau,2002, Amir dan
Mojtaba] Telemedicine atau E-Medicine, sudah digunakan secara rutin sejak awal tahun 1990an. Menurut Jiang Tian dan Huglory Tianfield, E-Medicine juga mempunyai dampak yang besar pada sistem kesehatan secara tradisional. Penggunaan system EMedicine
adalah pada pengiriman data kesehatan melalui informasi yang terintegrasi, komunikasi,
dan teknologi human machine interface.



3.  CONTOH TELE MEDICINE

E-Medicine dikembangkan untuk memudahkan para pasien mengirimkan informasi secara
multimedia seperti dengan penggunaan video dan audio kepada para dokter. Pasien-pasien tersebut
juga di monitor melalui kuesener self assessment yang diisikan secara multiple choice. Selain penggunaan di atas, E-Medicine juga dapat
menggunakan sensor smart audio untuk mengekstrak infromasi dengan suara pada aplikasinya. Emedicine terdiri dari teknk e-monitoring dengan computer pintar melalui jaringan komunikasi [Dan
Istrate et all] Aplikasi E-Medicine dapat diklasifikasikan sebagai
(1). Kesehatan dan pengobatan seumur hidup, (2). Informasi kesehatan perorangan, (3). Konsultasi jarak jauh, (4). Pemeriksaan kesehatan secara
rutin.Teknologi dan metode yang baru akan selalu di kembangkan dan di release agar menjadi model E-Medicine yang potensial Penerapan E-Medicine sangat menguntungkan
dalam menginformasi kesehatan jarak jauh, social dan kultur, hal tersebut dikarenakan dapat menghemat tenaga dan waktu. E-Medicine merupakan aplikasi yang sangat luas, bermula dari diagnostic (seperti teleradiology), perlakuan,
melalui telesurgery atau telementoring dimana seorang dokter spesialis bertindak sebagai guide. Sistem E-Medicine yang baik menggunakan teknologi yang maju seperti Video Conference, Audio Conference, Audio Grafik, Multimedia Interaktif dan penggunaan teknologi jaringan.
Teknologi-teknologi tersebut dapat menjadikan mamajukan pelayanan E-Medicine. Contoh penerapan teknologi Video Phone Telemedicine project di Indonesia dapat dilihat pada gambar di bawah ini



Beberapa negara maju sudah menerapkan sistem EMedicine, contohnya seperti yang diutarakan oleh Penny Lunt Crosman, pada kota Ohio, yang digunakan pada Union Hospital of Dover, Ohio. Rumah sakit tersebut selalu mengakses sebanyak 6000 dokumen elektronik, 250.000 data pasien dan 38.000 ruang darurat yang digunakan setiap tahunnya. Lebih dari 100 juta konsumen selalu mencari informasi kesehatan setiap tahunnya, beberapa dari mereka selalu berinteraksi secara online dengan dokternya. Penelitian yang didapat dari Manhattan, ditemukan 57% dokter merekomendasikan suatu penyakit melalui situs dan 19 % menjawab segala pertanyaan melalui e-mail. Sedangkan menurut International Telecommunication Union, telemedicine telah di akses oleh 7000 rumah sakit dan pusat kesehatan. Contoh skema dan peralatan dari Telemedicine


Beberapa pasien dapat mengakses data-data tersebut dari rumah atau pun kantor dengan mengisi formulir-formulir seperti pada gambar di bawah ini yang telah disediakan oleh situs tersebut Mereka menggunakan fasilitas tersebut untuk membantu
mencari dan menganalisis informasi yang di dapat dari jenis penyakit yang dideritanya. [Christopher Lau, et all, 2002 dan Robert Mittman and Mary Cain, 1999]


Dan dalam 5 tahun terakhir, penggunaan komputer untuk mencari informasi akan jenis penyakit tersebut terus bertambah dari tahun ke tahun. Hal ini berarti bahwa semua organisasi kesehatan
sangat peduli dengan kesehatan masyarakat, yang tidak hanya konsultasi secara tradisional tapi juga dapat berkonsultasi secara online. Beberapa situs yang dapat ditemukan tentang kesehatan antara lain adalah

 Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization :

http://who.int/en/
Berbagai macam penyakit

http://www.intelihealth.com
Penyakit Diabetes :

http://www.diabetes.org
Penyakit Leukemia :

http://www.leukemia.org
Penyakit Influenza :

http://www.cdc/gov/flu
Penyakit Ginjal

http://www.kidney.org
Penyakit Kanker

http://www.cancer/org
Penyakit Kanker Paru-paru

Penyakit Kanker Payudara :

http://www.breastcancer.org/ atau
http://www.thebreastcancersite.com
Penyakit Anemia

http://www.anemia.com
Penyakit Paru-paru

http://www.innerbody.com/anim/lungs.html
Anatomi Manusia Online

http://www.innerbody.com
Departemen Kesehatan Indonesia

4.  KESIMPULAN

Teknologi E-Medicine akan terus
berkembang dengan pesat karena semakin banyak pengguna internet di seluruh dunia, yang dapat dilihat dari survey Indonesia Internet Business Community, dari 50 juta pada tahun 1997 bertambah sangat pesat menjadi 400 juta pada akhir
tahun 2000. Dari pertumbuhan tersebut, Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang hanya 0.7% - 0.9% menjadi pengguna internet. Dengan kata lain, sebenarnya internet sebagai salah satu saluran pencarian data penyakit
dan komunikasi adalah harapan dari banyak Perkembangan E-Medicine di Dunia Berkembang – 4 masyarakat di berbagai negara, khususnya juga di negara berkembang. Penggunaan teknologi tersebut sebaiknya didukung dengan biaya yang tidak mahal, penggunaan yang sangat mudah dan informasi
kesehatan yang sangat luas dan terbuka Hal–hal tersebut di atas yang menjadi salah satu sebab bahwa pada dunia berkembang seperti Indonesia, penggunaan E-Medicine sangat jarang dan langka sekali digunakan karena selain minimnya faktor penggunaan teknologi di kalangan masyarakat tersebut juga karena faktor kepercayaan masyarakat kepada data yang diberikan secara elektronik.
Akan tetapi untuk peluang jangka panjang tidak menutup kemungkinan penggunaan internet pada kalangan menengah ke atas dengan level pendidikan yang tinggi dapat menggunakan teknologi E-Medicine untuk wilayah tertentu khususnya di kota-kota besar..

DAFTAR PUSTAKA

1. Amir Talaei-Khoei and Mojtaba Talaei-Khoei, Approach to E-Medicine, Mashhad University
of Medical Sciences
2. Christopher Lau et all, Asynchronous Web- Based Patient-Centered Home Telemedicine
System, IEEE Transactions On Biomedical Engineering, Vol. 49, No. 12, December 2002
3. Dan Istrate et all, Smart Audio Sensor for Telemedicine
4. Khin Than Win, Information Age, Electronic Health Record andAustralia Healthcare, International Journal of  The Computer, the Internet and Management Vol.12 No.3 (September-December, 2004) pp 14-21
5. Penny Lunt Crosman, E-Medicine in Ohio, Transform Magazine; Sep 2004; 13, 9; ProQuest Computing, pg. 10
6. Robert Mittman and Mary Cain, The Future of the Internet in Health Care, California Health Care Foundation, January, 1999
7. Wawan Wardiana, Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia, Seminar dan Pameran Teknologi Informasi 2002, Fakultas Teknik
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Jurusan Teknik Informatika, 9 Juli 2002



No comments:

Post a Comment