Thursday, December 11, 2014

CHORD AND LIRIK



Once - Sympony Yang Indah

[intro] E C#m A F#m B E

E                  Bm
Alun sebuah symphony
D       A         E
Kata hati disadari
E                   Bm
Merasuk sukma kalbuku
D        A         E
Dalam hati ada satu

C#m      F#          B
Manis lembut bisikanmu
Bm        E        A
Merdu lirih suaramu
Bm               
Bagai pelita hidupku

E                    Bm
Berkilauan bintang malam
D       A            E
Semilir angin pun sejuk
E                  Bm
Seakan hidup mendatang
D        A          E
Dapat ku tempuh denganmu

C#m      F#       B
Berpadunya dua insan
Bm        E        A
Symphony dan keindahan
Bm        F#m     Bm
Melahirkan kedamaian
F#m    B          E
Melahirkan kedamaian


E   B          C#m B
Syair dan melodi
F#m          D        B
Kau bagai aroma penghapus pilu
E   B       C#m B
Gelora di hati
F#m         D            B
Bak mentari kau sejukkan hatiku

[chorus]
        E
Burung-burung pun bernyanyi
B
Bungapun tersenyum
C#m         F#        B
Melihat kau hibur hatiku
      E
Hatiku mekar kembali
B
Terhibur symphony
A          B            A  E
Pasti hidupku kan bahagia

[interlude] Bm D A E 2x
           C#m F# B G#m A

E   B         C#m B
Syair dan melodi
F#m          D        B
Kau bagai aroma penghapus pilu
E   B       C#m B
Gelora di hati
F#m         D            B
Bak mentari kau sejukkan hatiku

[chorus]
        E
Burung-burung pun bernyanyi
B
Bungapun tersenyum
C#m         F#        B
Melihat kau hibur hatiku
      E
Hatiku mekar kembali
B
Terhibur symphony
A          B            C#m B
Pasti hidupku kan bahagia

        E
Burung-burung pun bernyanyi
B
Bungapun tersenyum
C#m         F#        B
Melihat kau hibur hatiku
      E
Hatiku mekar kembali
B
Terhibur symphony
A          B            C#m B
Pasti hidupku kan bahagia
A          B            E
Pasti hidupku kan bahagia

Wednesday, December 10, 2014

MATERI IMUNISASI



IMUNISASI

A. Pengertian Imunisasi
      Secara umum Imunisasi adalah pemberian kekebalan dalam upaya untuk mencegah timbulnya penyakit tertentu. sehingga dengan imunisasi diharapkan bayi dan anak tetap tumbuh dalam keadaan sehat.
      Imunisais merupakan  proses menginduksi imunitas secara buatan baik dengan vaksinasi (imunusasi aktif) Maunpun dengan pemnerian anti bodi(imunisasi pasif).Imunisasi aktif menstimulasi system imun untuk membentuk anti bodi dan respon imun seluler untuk melawan agen penginfeksi, Sedangkan imunisasi pasif menyediakan proteksi sementara melalui pemberian antibodi yang di produksi secara eksogen maupun tranmisi transplasenta dari ibu hamil ke janin.
      Vaksinasi, yang merupakan imunisasi aktif, ialah suatu tindakan yang sengaja memberikan paparan antigen dari suatu pathogen yang akan menstimulasi system imun dan menimbulkan kekebalan sehingga nantinya anak yang mendapatkan vaksinasi tidak akan sakit jika tepajan oleh antigen serupa. Antigen yang di berikan ke dalam vaksinasi di buat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan sakit, namun dapat memproduksi limfosit yang pekah, antibody maupun sel memori.
      Imunisasi pasif dilakukan dengan memberikan imunoglobulin yang berasal dari plasma donor. Pemberian imunisasi pasif hanya memberikan kekebalan sementara karna immunoglobulin yang di berikan akan di metabolisme oleh tubuh.

B. Manfaat Imunisasi
      manfaat utama dari imunisasi adalah menurunkan angka kejadian penyakit, kecacatan, maupun kematian yang di sebapkan oleh penyakit yang dapat di cegah dengan Imunisasi (vaccine-preventable diases). Imunisasi tidak hanya memberikan perlindungan kepada individu melainkan juga pada komunitas ( person-to-person ).
      Imunisasi juga bermafaat mencegah epidemi pada generasi yang akan dating. Cakupan imunisasi yang rendah pada generasi sekarang dapat menyebapkan penyakit semakin meluas pada generasi yang akan dating bahkan dapat menyebapkan penyakit epidemi Dan sebaliknya. Selain itu imunisasi juga dapat menghemat biaya kesehatan.

C. Tujuan dari Imunisasi
      Tujuan dari imunisasi adalah meningkatkan kekebalan tubuh balita (individu) terhadapa penyakit untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang.

D.  Macam-macam Imunisasi
♥♥ Imunisasi Dasar (wajib)
                                          1.      BCG
                                                Ø  Untuk mencegah penyaakit TBC (batuk darah)
Ø  Diberikan pada saat usia bayi lahir – 2 bulan, tetapi yang paling efektif pada usia 2 bulan.
                                          2.      DPT
      Ø  Untuk mencegah difteri (radang tenggorokan), pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari), dan tetanus (kejang).
      Ø  Diberikan sebanyak 3x yaitu pada saat usia bayi 3 bulan, 4 bulan, dan 5 bulan.

C.                                                   3. Polio
      Ø  Untuk mencegah penyakit polio
      Ø  Diberikan sebanyak 4x yaitu pada saat usia anak ketika lahir, 3 bulan, 4 bulan, dan 5 bulan.

                                 3. Campak
Ø  Untuk mencegah penyakit campak
Ø  Diberikan 1x pada saat usia anak 9 bulan.

                                  Hepatitis B
Ø  Untuk mencegah penyakit Hepatitis B
Ø  Diberikan 3x yaitu pada saat usia bayi 1 bulan, 2 bulan, dan 12 bulan.

♥♥ Imunisasi Anjuran
1.      HIB (Haemophilus Influenza Type B)
2.      MMR (Mumps/gondong, Measles/campak, Rubella/cacar jerman)
3.      Thypoid
4.      Varicella (cacar air)
5.      Hepatitis A
E. Jenis Imunisasi
1.       Imunisasi  Aktif
Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respons seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori, sehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons. Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap vaksinnya antara lain :
a.       Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli sakarisa, toksoid atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan
b.      Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan
c.       Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menghindari tumbuhnya mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.
d.      Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk meningkatkan imunogenitas antigen.
2.       Imunisasi Pasif
Merupakan pemberian zat (immunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mngatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi.
Dalam pemberian imunisasi pada anak dapat dilakukan dengan beberapa imunisasi yang dianjurkan antara lain :
a.      BCG (Bacillus Calmette-Guerin)
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC pada selaput otak, TBC Milier (pada seluruh lapangan paru) atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini merupakan vaksin yang  mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah  satu kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0-11 bulan (umumnya 2 bulan), akan tetapi pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 atau 3 bulan, kemudian cara pemberian imuniasi BCG melalui intradermal.  Efek samping pada BCG dapat terjadi ulkus pada daerah suntikan dan dapat terjadi limfadenitis regional  dan reaksi  panas.
b.      Imunisasi DPT ( Diphteri, Pertusis, dan Tetanus )
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah  terjadinya penyakit difteri.Imunisasi DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya akan tetapi masih dapat merangsang pembentukan zat antibody (toksoid). Frekwensi pemberian imunisasi DPT adalah  3 kali,dengan maksud pemberian pertama zat anti terbentuk masih sangat sedikit (tahap pengenalan) terhadap vaksin dan mengaktifkan organ-organ tubuh membuat zat anti,kedua dan ketiga terbentuk zat anti yang cukup. Waktu pemberian imunisasi DPT antara umur  2 – 11 bulan dengan interval 4 minggu.  Cara pemberian imunisasi DPT melalui intramuskuler.  Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat,efek ringan seperti pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan,demam sedangkan efek berat dapat menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam,kesadaran menurun,terjadi kejang, enselopati, dan shock.
c.       Imunisai Polio
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak.Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi polio adalah empat kali.Waktu pemberian imunisasi polio pada umur 0-11 bulan dengan interval pemberian 4 minggu. Cara pemberian imunisasi polio melalui oral.
d.      Imunisasi Campak
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena penyakit ini sangat menular.Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan.Frekuensi  pemberian imunisasi campak adalah satu kali.Waktu pemberian imunisasi campak melalui subkutan kemudian efek sampingnya adalah dapat terjadi ruam pada tempa suntikan dan panas.

e.       Imunisasi Hepatitis B
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis yang kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair. Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis tiga kali. Waktu pemberian imunisasi hepatitis B pada umur 0 – 11 bulan. Cara pemberian imunisasi hepatitis ini adalah intramukular.

f.       Imunisasi MMR ( Measles, Mumps, dan Rubela )
Merupakan imunisasi yang digunakan dalam memberikan atau mencegah terjainya penyakit campak (measles), gondong, parotis epidemika (mumps) dan rubella (campak jerman). Dalam imunisasi MMR ini antigen yang dipakai adalah virus campak strain Edmonson yang dilemahkan, virus rubella strain RA 27/3 dan virus gondong. Vaksin ini tidak dianjurkan pada bayi usia di bawah 1 tahun karena dikhawatirkan terjadi interferensi dengan antibody maternal yang masih ada. Khusus pada daerah endemic sebaiknya diberikan imunisasi campak yang monovalen dahulu pada usia 4- 6 bulan atau 9-11 bulan dan boster dapat dilakukan MMR pada usia 15-18 bulan.
g.      Imunisasi Tiphus Abdominalis
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit tifus abdominalis, dalam persendiannya khususnya di Indonesia terdapat tiga jenis vaksin tifus abdominalis di antaranya kuman yang dimatikan, kuman yang dilemahkan ( vivotif,berna) dan antigen capsular Vi polysaccharide ( Typhim Vi, Pasteur Meriux ). Pada vaksin kuman yang dimatikan dapat diberikan untuk bayi 6-12 bulan adalah 0,1 ml, 1-2 tahun 0,2 ml, dan 2-12 tahun adalah 0,5 ml, pada imunisasi awal dapat diberikan sebanyak 2 kali dengan interval empat minggu kemudian penguat setelah satu tahun kemudian. Pada vaksin kuman yang dilemahkan dapat diberikan dalam bentuk capsul enteric coated sebelum makan pada hari 1,2,5, pada anak di atas usia 6 tahun dan pada antigen capsular diberikan pada usia di atas dua tahun dan dapat diulang tiap 3 tahun.
h.      Imunisasi Varicella
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit varicella (cacar air).Vaksin varicella merupakan virus hidup varicella zoozter strain OKA yang dilemahkan. Pemberian vaksin varicella dapat diberikan suntikan tunggal pada usia 12 tahun di daerah tropic dan bila di atas usia 13 tahun dapat diberikan dua kali suntikan dengan interval 4-8 minggu.
i.        Imunisasi Hepatitis A
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis A. Pemberian imunisasi ini dapat diberikan pada usia diatas dua tahun. Untuk imunisasi awal dengan menggunakan vaksin Havrix (isinya virus hepatitis A strain HM175 yang inactivated) dengan 2 suntikan dengan interval 4 minggu dan boster pada enam bulan kemudian dan apabila menggunakan vaksin MSD dapat dilakukan tiga kali suntikan pada usia 0,6 dan 12 bulan.
j.        Imunisasi HiB (Haemophilus Influenzae Tipe B)
Merupakan imunisasi yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit influenza tipe b. Vaksin ini adalah bentuk polisakarida murbi (PRP : purified capsular polysaccharide) kuman H. Influenzae tipe B. Antigen dalam vaksin tersebut dapat dikonjugasi dengan protein-protein lain seperti toksoid tetanus (PRP-T),toksoid dipteri (PRP-D atau PRPCR50) atau dengan kuman menongokokus (PRP-OMPC). Pada pemberian imunisasi awal dengan PRP-T dilakukan dengan tiga suntikan dengan interval 2 bulan kemudian vaksin PRP OMPC dilakukan dengan 2 suntikan dengan interval 2 bulan kemudian bosternya dapat diberikan pada usia 18 bulan.
F.  Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
1. Penyakit TBC
Penyakit TBC sangat menular dan menyerang semua umur. Banyak terdapat pada masyarakat dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan pada daerah perumahan padat. Ditandai dengan :
·         Batuk lebih dari 2 minggu, dahak dapat bercampur darah.
·         Nafsu makan menurun, BB menurun.
·         Berkeringat malam tanpa aktifitas.
* Tes Mantoux : untuk menguji apakah pernah terinfeksi kuman TBC.
2. Penyakit Difteri
Difteri merupakan penyakit menular, teutama menyerang anak kecil. Ditandai dengan :
·         Leher bengkak, terbentuk selaput putih kelabu dikerongkongan dan hidung sehingga menyumbat jalan napas.
·         Anak gelisah karena sesak napas yang makin berat.
·         Anak tekak dan amandel membengkak dan merah.
3. Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari
Batuk Rejan adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak. Ditandai dengan :
·         Diawali batuk pilek biasa yang berlangsung sekitar 7 – 14 hari. Kemudian diikuti batuk hebat yaitu lebih keras dan menyambung terus 10 – 30 kali disertai tarikan napas dan berbunyi, kemudian muntah, muka merah sampai biru dan mata berair.
·         Batuk batuk berlangsung beberapa minggu kemudian berkurang. Penyakit ini dapat menyebabkan radang apru-paru dan terjadi kerusakan otak sehingga dapat menyebabkan kejang, pingsan sampai terjadi kematian.



4. Penyakit Tetanus
Penyakit Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan masalah yang cukup besar di Indonesia karena banayk bai yang baru lahir mati akibat penyakit tersebut. Ditandai dengan :
·         Kejang / kaku seluruh tubuh.
·         Mulut kaku dan sukar dibuka, punggung kaku dan melengkung.
·         Kejang dirasakan sangat sakit.
·         Pada bayi yang baru lahir (5 – 28 hari) mendadak tidak dapat menetek karena mulutnya kaku dan mencucu seperti mulut ikan.
 5. Penyakit Polimielitis
Polimielitis sanagt cepat menular di daerah perumahan padat dan lingkungan kumuh. Ditandai dengan :
·         Anak rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit kepala, otot badan dan kaki terasa kaku.
·         Lumpuh anggota badan tetapi biasanya hanya satu sisi.
·         Penyakit ini dapat menyerang otot pernapasan dan otot menelan yang dapat menyebabkan kematian.
 6. Penyakit Campak
Penyakit ini sangat menular dan menyerang hampir semua bayi.
Tanda-tanda campak :
·         Badan panas, batuk, pilek, mata merah dan berair.
·         Mulut dan bibir kering serta merah.
·         Beberapa hari kemudian keluar bercak-bercak di kulit dimulai di belakang telinga, leher muka, dahi dan seluruh tubuh. Akibat lanjut dari penyakit ini adalah radang telinga sampai tuli,radang mata sampai terjadi kebutaan, diare dan menyebabkan radang paru-paru serta radang otak yang dapat menyebabkan kematian.
7. Hepatitis Virus B
Penyakit ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur.
Tanda-tanda :
·         Mual, muntah serta nafsu makan menurun.
·         Nyeri sendi, nyeri kepala dan badan panas.

G. Kejadian Ikutan Setelah Pemberian Imunisasi
a.      BCG
    §  Demam
    §  Nyeri dan korengan pada daerah penyuntikan
b.      DPT
    §  Demam ringan, nyeri dan kadang bengkak pada daerah penyuntikan
c.       Campak
    §  Demam selama 1-2 hari pada hari ke 5-6
    §  Kadang timbul bercak pada kulit sekitar tempat penyuntikan
d.      Polio
    §  Jarang ada, tapi kadang timbul diare
e.       Hepatitis B
    §  Bengkak dan nyeri pada daerah penyuntikan dan kadang disertai demam ringan

Imunisasi Campak dan DPT dapat menimbulkan efek samping berupa demam tinggi disertai kejang-kejang. Bila terjadi segera hubungi petugas kesehatan untuk minta diganti (DPTèDT)


H. Cara penanganan efek samping/kejadian ikutan setalah pemberian imunisasi
1.  Bila timbul demam, lakukan:
Ø  Berikan kompres hangat (dahi, ketiak dan leher)
Ø  Beri banyak minum
Ø  Beri pakian yang tipis dan menyerap keringat
Ø  Ganti pakaina yang basah
Ø  Berikan obat  penurun panas sesuai anjuran dokte
 2.  Bila timbul nyeri/bengkak dearah suntilkan, lakukan:
Ø  Beri kompres air  biasa ditempat sekitar suntikan
Ø  Diusap-usap sekitar daerah suntikan
Ø  Beri anak (ASI/mainan) agar dapat tidur
3.      JIka terdapat reaksi yang berlebihan (kejang lama, demam lebih dari 38,5 derajat Celcius, penurunan kesadaran) konsulatsikan pada dokter, perawat atau bidan.
4. Bila terjadi diare, lakukan: 
Ø  Beri bayi banyak minum air putih, oralit, kuah sayur, sari buah, atau ASI
Ø  Jika diare berlanjut atau disertai muntah-muntah segera bawa ke puskesmas, dokter, atau rumah sakit.
Ø  Jangan berikan obat anti diare.
5.      Hal yang perlu mendapat perhatian setelah imunisasi :
Ø  Reaksi yang timbul pada imunisasi BCG dapat berupa koreng pada area penyuntikan. Walau demikian tidak boleh dilakukan pengobatan terhadap luka, seperti memberinya obat oles, salep, bethadin, obat merah, dll. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan imunisasi.
Ø  Reaksi diare setelah imunisasi setelah imunisasi POLIO boleh diberikan ASI jika lama imunisasi sudah diberikan lebih dari 6 jam (tidak boleh mewmberikan ASI setelah imunisasi POLIO sebelum 6 jam berlalu)
Ø  Daerah yang disuntik tidak boleh dipijat, diberikan obat oles ataupun talk dan yang lainnya.

Daftar Pustaka
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../Chapter%20III-VI.pdf
http://www.depkes.go.id/index.php