Tuesday, December 9, 2014

PENYAKIT KARIES GIGI



KARIES GIGI

                                                                                
A.    Definisi Karies Gigi
 Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi dan ditandai dengan kerusakan jaringan. Karies  gigi disebabkan karena sukanya memakan makanan yang manis dan malas menggosok gigi  sehingga sisa makanan akan bersarang di sela-sela gigi, lama kelamaan sisa makanan dan  bakteri yang ada di gigi berubah menjadi asam. Asam memiliki kemampuan melarutkan jaringan otot yang paling keras yakni email gigi. Asam akan mengikis email gigi yang bisa menyebabkan gigi berlubang yang sering disebut dengan karies gigi. Lubang pada gigi merupakan tempat kuman- kuman bersarang yang ada di mulut. (Tarigan, 1995)
 Menurut Suwelo (1992) karies gigi adalah proses kerusakan gigi yang di mulai dari enamel terus ke dentin. Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa karies suatu proses pathologis yang datang dari luar.

B.    Penyebab Karies Gigi
Ada empat hal utama yang berpengaruh pada karies: permukaan gigi, bakteri kariogenik (penyebab karies), karbohidrat yang difermentasikan, dan waktu.
1. Gigi
Terdapat  penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor risiko terkena karies.  Amelogenesis imperfekta, yang timbul pada 1 dari 718 hingga 14.000 orang,  penyakit di mana enamel tidak terbentuk sempurna. Dentinogenesis imperfekta adalah ketidaksempurnaan pembentukan dentin. Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur yang dalam pada gigi dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat yang sering terselip sisa makanan.
2. Bakteri
Mulut merupakan tempat berkembanganya banyak bakteri, namun hanya sedikit bakteri penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Khusus untuk karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus, Actinomyces viscosus, Nocardia spp., dan Streptococcus mutans. Contoh bakteri dapat diambil pada plak.
3. Makanan
Bakteri pada mulut seseorang akan mengubah glukosa, fruktosa, dan sukrosa menjadi asam laktat melalui sebuah proses glikolisis yang disebut fermentasi.  Bila asam ini mengenai gigi dapat menyebabkan demineralisasi. Proses sebaliknya, remineralisasi dapat terjadi bila pH telah dinetralkan. Mineral yang diperlukan gigi tersedia pada air liur dan pasta gigi berflorida dan cairan pencuci mulut. Karies lanjut dapat ditahan pada tingkat ini. Bila demineralisasi terus berlanjut, maka akan terjadi proses pelubangan.
4. Waktu
Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat memengaruhi perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi makanan mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam dan menurunkan pH. pH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya telah melarutkan mineral gigi. Demineralisasi dapat terjadi setelah 2 jam.

Faktor lainnya :
Selain empat faktor di atas, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan karies. Yaitu :
1. Air liur dapat menjadi penyeimbangan lingkungan asam pada mulut. Terdapat keadaan dimana air liur mengalami gangguan produksi, seperti pada sindrom Sjögren, diabetes mellitus, diabetes insipidus, dan sarkoidosis. Obat-obatan seperti antihistamin dan antidepresan dapat memengaruhi produksi air liur. Terapi radiasi pada kepala dan leher dapat merusak sel pada kelenjar liur. Penggunaan tembakau juga dapat mempertinggi risiko karies. Tembakau adalah faktor yang signifikan pada penyakit periodontis, seperti dapat menyusutkan gusi.  Dengan gusi yang menyusut, maka permukaan gigi akan terbuka. Sementum pada akar gigi akan lebih mudah mengalami demineralisasi.
2. Karies botol susu adalah pola lubang yang ditemukan di  masa anak-anak pada gigi susu. Gigi yang sering terkena adalah gigi depan di rahang atas, namun kesemua giginya dapat terkena juga.  Sebutan "karies botol susu" karena karies ini sering muncul pada anak-anak yang tidur dengan cairan yang manis (misalnya susu) dengan botolnya. Sering pula disebabkan oleh seringnya pemberian makan pada anak-anak dengan cairan manis. Ada juga karies yang merajalela atau karies yang menjalar ke semua gigi. Tipe karies ini sering ditemukan pada pasien dengan xerostomia, kebersihan mulut yang buruk, pengonsumsi gula yang tinggi, dan pengguna metamfetamin karena obat ini membuat mulut kering.  Bila karies yang parah ini merupakan hasil karena radiasi kepala dan leher, ini mungkin sebuah karies yang dipengaruhi radiasi.

C.    Gejala karies
 Gejala karies gigi adalah sebagai berikut : 
Ø  Nyeri baru timbul jika pembusukkan sudah mencapai dentin. 
Ø  Nyeri yang timbul telah mencapai pulpa. 
Ø  Nyeri saat dipakai menggigit karena bakteri masuk ke pulpa dan pulpa mati.
o   Seseorang sering tidak menyadari bahwa ia menderita karies sampai penyakit berkembang lama. Tanda awal dari lesi karies adalah sebuah daerah yang tampak berkapur di permukaan gigi yang menandakan adanya demineralisasi. Daerah ini dapat menjadi tampak coklat dan membentuk lubang. Proses tersebut dapat kembali ke asal atau reversibel, namun ketika lubang sudah terbentuk maka struktur yang rusak tidak dapat diregenerasi. Sebuah lesi tampak coklat dan mengkilat dapat menandakan karies. Daerah coklat pucat menandakan adanya karies yang aktif.
o   Bila enamel dan dentin sudah mulai rusak, lubang semakin tampak. Daerah yang terkena akan berubah warna dan menjadi lunak ketika disentuh. Karies kemudian menjalar ke saraf gigi, terbuka, dan akan terasa nyeri. Nyeri dapat bertambah hebat dengan panas, suhu yang dingin, dan makanan atau minuman yang manis. Karies gigi dapat menyebabkan napas tak sedap dan pengecapan yang buruk.  Dalam kasus yang lebih lanjut, infeksi dapat menyebar dari gigi ke jaringan lainnya sehingga menjadi berbahaya.

D.    Proses terjadinya karies gigi
Plak yang menempel pada gigi dan tidak dibersihkan kemudian masuklah kuman dan ditambah sisa makanan yang melekat membuat asam yang akhirnya melarutkan email sehingga gigi berlubang.

E.    Pencegahan Karies
Pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan. Rontgen gigi bisa dilakukan setiap 12-36 bulan, tergantung kepada hasil pemeriksaan gigi oleh dokter gigi. Lima strategi umum yang merupakan kunci dalam mencegah terjadinya karies gigi :
1. Menjaga kebersihan mulut
Kebersihan mulut yang baik mencakup menyikat gigi sebelum atau setelah sarapan dan sebelum tidur di malam hari serta membersihkan plak dengan benang gigi (flossing) setiap hari. Hal ini sangat efektif dalam mencegah terjadinya pembusukan permukaan yang licin. Menyikat gigi mencegah terbentuknya karies di pinggir gigi dan flossing dilakukan di sela-sela gigi yang tidak dapat dicapai oleh sikat gigi. Menyikat gigi yang baik memerlukan wakyu selama ±2 menit. Pada awalnya plak agak lunak dan bisa diangkat dengan sikat gigi yang berbulu halus dan benang gigi minimal setiap 24 jam. Jika plak sudah mengeras maka akan sulit untuk membersihkannya.
2. Makanan
Semua karbohidrat bisa menyebabkan pembusukan gigi, tetapi yang paling jahat adalah gula. Semua gula sederhana, termasuk gula meja (sukrosa), gula di dalam madu (levulosa dan dekstrosa), buah-buahan (fruktosa) dan susu (laktosa) memiliki efek yang sama terhadap gigi. Jika gula bergabung dengan plak, maka dalam waktu sekitar 20 menit, bakteri Streptococcus mutans di dalam plak akan menghasilkan asam. Jumlah gula yang dimakan tidak masalah, yang memegang peran penting adalah lamanya gula berada di dalam gigi. Orang yang cenderung mengalami karies harus mengurangi makanan yang manis-manis. Berkumur-kumur setelah memakan makanan manis akan menghilangkan gula, tetapi cara yang lebih efektif adalah dengan menyikat gigi. Untuk menghindari terbentuknya karies, sebaiknya meminum minuman dengan pemanis buatan atau minum teh atau kopi tanpa gula.
3. Flour
Flour menyebabkan gigi, terutama email, tahan terhadap asam yang menyebabkan terbentuknya karies. Sangat efektif mengkonsumsi flour pada saat gigi sedang tumbuh dan mengeras, yaitu sampai usia 11 tahun. Panambahan flour pada air adalah cara yang paling efisien untuk memenuhi kebutuhan flour pada anak-anak. Tetapi jika terlalu banyak mengandung flour, bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik atau perubahan warna pada gigi. Jika air yang diminum mengandung sedikit flour, bisa diberikan obat tetes atau tablet natrium florida. Flour juga bisa dioleskan langsung oleh dokter gigi pada gigi yang cenderung mengalami pembusukan. Akan lebih baik jika menggunakan pasta gigi yang mengandung flour.
4. Penambalan
Penambalan dapat digunakan untuk melindungi lekukan pada gigi belakang yang sulit dijangkau. Setelah dibersihkan, daerah yang akan ditambalditutup dengan plastic cair. Setelah cairan plastic mengeras, akan terbentuk penghalang yang efektif, dimana bakteri di dalam lekukan akan berhenti menghasilkan asam karena makanan tidak dapat menjangkau lekukan tersebut. Sebuah tambalan bertahan cukup lama; sekitar 90% bertahan sampai 1 tahun dan 60% bertahan sampai 10 tahun; tetapi kadang perlu dilakukan perbaikan atau penggantian.
5. Terapi antibakteri
Beberapa orang memilki bakteri penyebab pembusukan yang sangat aktif di dalam mulutnya. Orang tua bisa menularkan bakteri ini kepada anaknya melalui ciuman. Bakteri tumbuh di dalam mulut anak setelah gigi pertama tumbuh dan kemudian bisa menyebabkan terjadinya karies. Karena itu kecenderunag bahwa pembusukan gigi terjadi dalam satu keluarga, tidak selalu menunjukkan kebersihan mulut maupun kebiasaan makan yang jelek.
Pada orang-orang yang cenderung menderita karies gigi perlu diberikan terapi antibakteri. Setelah daerah yang membusuk dibuang dan semua lubang serta lekukan ditambal, maka diberikan obat kumur yang kuat (klorheksidin) selama beberapa minggu untuk membunuh bakteri di dalam plak yang tersisa. Diharapkan bakteri yang tidak berbahaya akan menggantikan bakteri penyebab karies. Untuk membantu mengendalikan bakteri, bisa digunakan obat kumur fluor setiap hari dan mengunyah permen karet yang mengandung xilitol.

F.    Pengobatan
Jika pembusukan berhenti sebelum mencapai dentin, maka email bisa membaik dengan sendirinya dan bintik putih pada gigi akan menghilang. Jika pembusukan telah mencapai dentin, maka bagian gigi yang membusuk harus diangkat dan diganti dengan tambalan (restorasi). Mengobati pembusukan pada stadium dini bisa membantu mempertahankan kekuatan gigi dan memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan pulpa.
1. Penambalan
Tambalan terbuat dari berbagai bahan dan dimasukkan ke dalam gigi atau di sekitarnya. Perak amalgam merupakan tambalan yang paling banyak digunakan untuk gigi belakang, karena sangat kuat dan warnanya tidak terlihat dari luar. Perak amalgam relatif tidak mahal dan bertahan sampai 14 tahun. Tambalan emas lebih mahal, tetapi lebih kuat dan bisa digunakan pada karies yang sangat besar. Campuran damar dan porselin digunakan untuk gigi depan, karena warnanya mendekati warna gigi, sehingga tidak terlalu tampak dari luar. Bahan ini lebih mahal daripada perak amalgam dan tidak tahan lama, terutama pada gigi belakang yang digunakan untuk mengunyah. Kaca ionomer merupakan tambalan dengan warna yang sama dengan gigi. Bahan ini diformulasikan untuk melepaskan fluor, yang memberi keuntungan lebih pada orang-orang yang cenderung mengalami pembusukan pada garis gusi. Kaca ionomer juga digunakan untuk menggantikan daerah yang rusak karena penggosokan gigi yang berlebihan.
2.  Pengobatan saluran akar dan pencabutan
Jika pembusukan menyebar sampai ke pulpa, satu-satunya cara untuk menghilangkan nyeri adalah mengangkat pulpa melalui saluran akar (endodontik) atau mencabut gigi. Gigi belakang yang telah menjalani pengobatan saluran akar sebaiknya dilindungi oleh sebuah mahkota, yang akanmenggantikan keseluruhan permukaan untuk mengunyah. Metoda restorasi untuk gigi depan yang telah menjalani pengobatan saluran akar tergantung kepada jumlah gigi yang tersisa. Kadang timbul demam, sakit kepala dan pembengkakan rahang, dasar mulut atau tenggorokan, dalam waktu 1-2 minggu setelah pengobatan saluran akar. Jika gigi dicabut, harus segera diganti. Jika tidak, gigi di sebelahnya posisinya akan berubah dan mengganggu proses menggigit.

F.   Cara Menyikat Gigi
Tujuan dari menyikat gigi adalah menghilangkan/menghambat pertumbuhan plak; membersihkan gigi dari makanan, debris, dan pewarnaan; menstimulasi jaringan gusi; dan mengaplikasikan pasta gigi yang mengandung suatu bahan khusus untuk mencegah lubang gigi, penyakit periodontal, maupun mengurangi sensitivitas. Ada lima hal yang harus selalu diperhatikan dalam melakukan penyikatan gigi guna memperoleh hasil yang efektif. Kelima hal tersebut adalah:
1.      Tepat memilih sikat gigi
2.      Tepat cara menyikat gigi
3.      Tepat waktu menyikat gigi
4.      Tepat lamanya menyikat gigi
5.      Teliti dalam menyikat gigi
Syarat-syarat sikat gigi yang baik adalah tangkainya lurus sehingga mudah dipergang. Ujung kepala sikat kecil dan membulat sehingga mudah masuk ke seluruh daerah mulut, serta bulu sikat sedang, lembut dan datar. Cara menyikat gigi yang baik dan disarankan adalah:
1.      Penyikatan dilakukan pada seluruh permukaan gigi
2.      Menggunakan gerakan naik-turun untuk permukaan gigi yang menghadap pipi, bibir dan lidah.
3.      Penyikatan dengan gerakan maju-mundur untuk permukaan yang digunakan untuk mengunyah makanan Waktu menyikat gigi yang tepat adalah setiap habis makan dan sebelum tidur malam. Lamanya menyikat gigi kurang lebih 2 menit, dengan 5-10 gerakan untuk setiap bagian, agar pembersihan pada daerah celah di antara dua gigi lebih maksimal, maka dianjurkan menggunakan benang gigi(dentalfloss). Selain pada gigi, penyikatan pada lidah juga perlu dilakukan untuk membersihkan lidah dari kotoran yang dapat menimbulkan bau mulut.

Syarat sikat gigi :
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi adalah dengan menyikat gigi. Dengan menyikat gigi, kebersihan gigi dan mulut pun akan terjaga, selain menghindari terbentuknya lubang-lubang gigi dan penyakit gigi dan gusi. Banyak jenis dan ragam sikat gigi yang dijual di pasaran, dari yang manual maupun elektrik. Sebetulnya, apa saja syarat sikat gigi yang bagus? Yang terpenting adalah bulu sikat dan lebar kepala sikat. Untuk bisa menjangkau daerah-daerah gigi bagian belakang, ukuran kepala sikat gigi yang ideal adalah 35 – 40 mm. Bahkan, orang dewasa sebaiknya juga memakai sikat gigi anak, karena ukurannya yang kecil akan membantu menjangkau bagian gigi yang paling dalam.

Sedikit tips dalam memilih sikat gigi :
1. Pilihlah sikat gigi yang kepalanya cukup kecil sehingga dapat digunakan dengan baik dalam rongga mulut. Bagi orang dewasa panjang kepala sikat gigi 2,5 cm, sedangkan pada anak 1,5 cm.
2.  Panjang bulu sikat gigi hendaknya sama. Sikat gigi dengan bulu yang panjangnya berbeda tidak dapat membersihkan permukaan datar tanpa menimbulkan tekanan pada beberapa bulu sikat.
3. Tekstur bulu sikat hendaknya memungkinkan digunakan dengan efektif tanpa merusak jaringan. Jangan memilih bulu keras sebab dapat merusak jaringan. Yang terlalu lunak pun dikhawatirkan tidak dapat membersihkan plak dengan sempurna. Yang paling tepat sikat gigi dengan kekakuan bulu sikat medium.
4.  Gagang sikat harus cukup lebar dan tebal agar dapat dipegang kuat dan dikontrol dengan baik.

Sidikit tips memilih pasta gigi atau odol yang baik :
 1. Pilih pasta gigi yang mengandung cukup fluoride. Fluoride berfungsi untuk menjaga gigi agar tidak berlubang. Namun, anak-anak di bawah 3 tahun sebaiknya tidak memakai odol. Pasalnya, terlalu banyak fluoride justru tidak bagus dan membuat gigi lebih rapuh.
2. Pilih pasta gigi yang busanya tidak terlalu banyak. Busa yang terlalu banyak menunjukkan bahwa kandungan deterjen di dalamnya juga banyak. Pendapat bahwa semakin banyak busa semakin baik, tentu tidak benar.
Selain kiat-kiat di atas, akan lebih baik bila hindari langsung makan setelah menyikat gigi. Pasalnya, kadar asam mulut akan turun dan fluoride pun hilang, sehingga kuman akan masuk lagi. Makan sebaiknya 1 – 2 jam setelah menyikat gigi. Untuk menjaga kondisi gigi, setiap 6 bulan sekali anak sebaiknya dibawa ke dokter gigi untuk dilakukan topical fluoride (pelapisan gigi). Apalagi bagi anak-anak yang malas menyikat gigi.




Daftar Pustaka
Budiharto.2001.Metodologi Penelitian Kesehatan dengan Bidang Ilmu Kesehatan Gigi.EGC: Jakarta
Herijulianti, Eliza.2001.Pendidikan Kesehatan Gigi.EGC: Jakarta
Ramadhan, Ardyan Gilang.2010.Serba Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut.Bukune: Jakarta
http://www.fkm.undip.ac.id/data/index.php?action=4&idx=270

1 comment:

  1. JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE
    * Dengan Minimal Deposit : Rp 15.000,-
    * Bisa deposit via pulsa XL dan Telkomsel
    * Minimal DP Via Pulsa 15.000 ( RATE : 0.85 / Potongan : 15% )
    * Tersedia 9 Game Dalam 1 User ID
    + BandarQ
    + ADUQ
    + SAKONG
    + DOMINO99
    + BANDAR66
    + POKER
    + BANDAR POKER
    + CAPSA SUSUN
    + PERANG BACCARAT
    * Bonus Rollingan 0,5% Setiap minggu
    * Bonus Referal 20% Seumur hidup
    - Kontak Kami -
    WA : +855964608606
    TELEGRAM : +855964608606
    LINE : csjaguarqq
    Website : JaguarQQ
    Klik Disini : BandarQ Online
    Twitter : Viona Mayleen
    Fanspage : 99JaguarQ

    ReplyDelete