IMPLEMENTASI
TEKNOLOGI KESEHATAN DI MASYARAKAT
(
E-Medicine )
Abdul Syarifain(111511340),
Evalen Karaki(13111101409), Cinkwancu Sanggamele (13111101401), Gerry C. Lengkong(13111101403),
Indri F. Mokodompit(13111101424), Mercuri C.D Rosang(13111101461).
Ilmu
kesehatan masyarakat,fakultas kesehatan
masyarakat, universitas sam ratulangi manado, jalan kampus unsrat bahu, manado, 95115
Email: Rektorat@unsrat.com
Email: Cinsanggamele@gmail.com
ABSTRAK
Salah satu dampak
kemajuan teknologi informasi adalah ketergantungan masyarakat terhadap
informasi. Begitu juga dengan dunia kesehatan, masyarakat di dunia maju telah menjadikan
salah satu kegunaan teknologi tersebut sebagai seorang dokter online untuk mengetahui
berbagai macam jenis penyakit, baik melalui e-mail ataupun dengan mengisi formulir-formulir
isian yang telah disediakan oleh pihak pengelola E-Medicine tersebut. Pada
umumnya, masyarakat pada dunia berkembang sangat jarang menggunakan fasilitas kemajuan
teknologi informasi khususnya pada pengobatan jarak jauh tersebut yang lebih dikenal
dengan E-Medicine. Selain karena tingkat kehidupan yang sangat rendah, masih sangat
kurangnya kepercayaan pada informasi yang diberikan scara online. Beberapa harapan
masyarakat pada umumnya dan masyarakat pada dunia berkembang khususnya dalam
penggunaan internet pada sistem E-Medicine adalah penggunaan teknologi yang
didukung dengan
biaya yang tidak mahal, penggunaan yang sangat mudah dan informasi kesehatan
yang sangat luas dan terbuka dalam pencarian data penyakit yang dideritanya.
1. PENDAHULUAN
Sistem Informasi “berbasis komputer”
mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem
informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus
menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin
sistem
informasi yang sangat kompleks itu dapat
berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem
Informasi yang akurat dan efektif, dalam
kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah
“computer-based” atau pengolahan
informasi yang berbasis pada komputer. Penggunaan sistem infromasi yang sangat kompleks
tersebut diimbangi dengan perkembangan kemajuan teknologi informasi akan dapat
meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan
dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan
produktivitas. Perkembangan teknologi informasi memperlihatkan
bermunculannya berbagai jenis kegiatan
yang berbasis pada teknologi ini, seperti e-government,
e- commerce, e-education, E Medicine,
e-elaboratory, dan lainnya, yang kesemuanya itu
berbasiskan elektronika. [Wayan Wardiana,
2002]. Penggunaan teknologi tersebut dapat melalui fasilitas-fasilitas e-mail,
web-site, pengisian formulir-formulir online dan lain sebagainya. Pada dunia
berkembang, khususnya di Indonesia, dari hasil survey oleh ICT Indonesia,
setiap 11 orang per 1000 penduduk pengguna internet terdapat 58.500 orang yang
menggunakan komputer dari level pendidikan tinggi, sedangkan pengguna internet
sebanyak 4 juta penduduk. Di negara maju, penggunaan teknologi informasi di
dunia kesehatan dimulai dengan pelayanan kesehatan
yang bersifat offline yang dilanjutkan dengan pelayanan online dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut. Menurut Kim Than Win, pada akhir
tahun 60an dan awal tahun 70an, dimulai pelayanan kesehatan secara online dengan
mencari data-data kesehatan di situs-situs yang telah disediakan, walaupun hal tersebut
masih sebatas di dalam lingkup sendiri, Perkembangan E-Medicine di Dunia
Berkembang – 2 Hig Lo Teleoperati
Telediagnos Teleconsultin E-Learning Telemeeting
Telemonitoring Industrializat Development Research atau yang sering disebut
Intranet, dan juga kerja sama dengan beberapa dokter spesialis. Sekitar tahun
80an, beberapa data yang tersimpan dalam sistem komputer mulai digunakan pada kegiatan
pengobatan yang dihubungkan secara terintegrasi dengan sistem informasi rumah
sakit yang telah bekerja sama dan dapat diakses melalui internet.
2. PENGERTIAN
TELEMEDICINE
Awal digunakankan system telemedicine atau
Emedicine secara tradisional masih menggunakan videoconferencing secara real
time yang menghubungkan jadwal telemedicine dengan lokasi seorang pasien.
Menurut Bayer et al, 1997 dan Shannon et all, 1986, masalah telemedicine dan layanan
kesehatan telah di pelajari sejak lebih dari 50 tahun yang lalu. Telemedicine
adalah konsep umum yang menerapkan teknologi komunikasi elektronik atau teknologi
telekomunkasi yang dapat mengirimkan informasi tentang daftar segala jenis penyakit.
Telemedicine termasuk juga didalamnya adalah tele-education, yang termasuk
e-learning dan
teleinformation bagi seorang pasien.
Kebutuhan yang digunakan pada sistem Telemedicine
adalah penggunaan fax, pesawat telepon untuk bertukar informasi melewati
transmisi dan mengevaluasi citra seperti radiographs
atau gambar dari luka atau penyakit dalam pengambaran video conference secara interaktif,
yang sangat mudah dan sudah tidak asing lagi bagi semua pasien dan juga
penempatan atau lokasi alat komunikasi yang mudah terdapat dimana-mana. Namun
pada kemajuan teknologi tersebut, beberapa kelemahan yang ditemukan dari system
E-Medicine
adalah susahnya berhubungan dengan system
yang ada untuk mencari data penyakit secara rinci yang diinginkan dalam
pencarian informasi suatu penyakit. [Christopher Lau,2002, Amir dan
Mojtaba] Telemedicine atau E-Medicine,
sudah digunakan secara rutin sejak awal tahun 1990an. Menurut Jiang Tian dan
Huglory Tianfield, E-Medicine juga mempunyai dampak yang besar pada sistem kesehatan
secara tradisional. Penggunaan system EMedicine
adalah pada pengiriman data kesehatan melalui
informasi yang terintegrasi, komunikasi,
dan teknologi human machine interface.
3. CONTOH TELE MEDICINE
E-Medicine dikembangkan untuk memudahkan
para pasien mengirimkan informasi secara
multimedia seperti dengan penggunaan video
dan audio kepada para dokter. Pasien-pasien tersebut
juga di monitor melalui kuesener self
assessment yang diisikan secara multiple choice. Selain penggunaan di atas,
E-Medicine juga dapat
menggunakan sensor smart audio untuk
mengekstrak infromasi dengan suara pada aplikasinya. Emedicine terdiri dari
teknk e-monitoring dengan computer pintar melalui jaringan komunikasi [Dan
Istrate et all] Aplikasi E-Medicine dapat
diklasifikasikan sebagai
(1). Kesehatan dan pengobatan seumur
hidup, (2). Informasi kesehatan perorangan, (3). Konsultasi jarak jauh, (4).
Pemeriksaan kesehatan secara
rutin.Teknologi dan metode yang baru akan
selalu di kembangkan dan di release agar menjadi model E-Medicine yang
potensial Penerapan E-Medicine sangat menguntungkan
dalam menginformasi kesehatan jarak jauh,
social dan kultur, hal tersebut dikarenakan dapat menghemat tenaga dan waktu.
E-Medicine merupakan aplikasi yang sangat luas, bermula dari diagnostic (seperti
teleradiology), perlakuan,
melalui telesurgery atau telementoring
dimana seorang dokter spesialis bertindak sebagai guide. Sistem
E-Medicine yang baik menggunakan teknologi yang maju seperti Video Conference, Audio
Conference, Audio Grafik, Multimedia Interaktif dan penggunaan teknologi
jaringan.
Teknologi-teknologi tersebut dapat
menjadikan mamajukan pelayanan E-Medicine. Contoh penerapan teknologi Video
Phone Telemedicine project di Indonesia dapat dilihat pada gambar di bawah ini


Beberapa negara maju sudah menerapkan
sistem EMedicine, contohnya seperti yang diutarakan oleh Penny Lunt Crosman,
pada kota Ohio, yang digunakan pada Union Hospital of Dover, Ohio. Rumah sakit
tersebut selalu mengakses sebanyak 6000 dokumen elektronik, 250.000 data pasien
dan 38.000 ruang darurat yang digunakan setiap tahunnya. Lebih dari 100 juta
konsumen selalu mencari informasi kesehatan setiap tahunnya, beberapa dari
mereka selalu berinteraksi secara online dengan dokternya. Penelitian yang
didapat dari Manhattan, ditemukan 57% dokter merekomendasikan suatu penyakit
melalui situs dan 19 % menjawab segala pertanyaan melalui e-mail. Sedangkan
menurut International Telecommunication Union, telemedicine telah di akses oleh
7000 rumah sakit dan pusat kesehatan. Contoh skema dan peralatan dari Telemedicine 

Beberapa pasien dapat mengakses data-data tersebut
dari rumah atau pun kantor dengan mengisi formulir-formulir seperti pada gambar
di bawah ini yang telah disediakan oleh situs tersebut Mereka menggunakan
fasilitas tersebut untuk membantu
mencari dan menganalisis informasi yang di
dapat dari jenis penyakit yang dideritanya. [Christopher Lau, et all, 2002 dan
Robert Mittman and Mary Cain, 1999]

Dan dalam 5 tahun terakhir, penggunaan
komputer untuk mencari informasi akan jenis penyakit tersebut terus bertambah
dari tahun ke tahun. Hal ini berarti bahwa semua organisasi kesehatan
sangat peduli dengan kesehatan masyarakat,
yang tidak hanya konsultasi secara tradisional tapi juga dapat berkonsultasi
secara online. Beberapa situs yang dapat ditemukan tentang kesehatan antara
lain adalah
Organisasi
Kesehatan Dunia (World Health Organization :
http://who.int/en/
Berbagai macam penyakit
http://www.intelihealth.com
Penyakit Diabetes :
http://www.diabetes.org
Penyakit Leukemia :
http://www.leukemia.org
Penyakit Influenza :
http://www.cdc/gov/flu
Penyakit Ginjal
http://www.kidney.org
Penyakit Kanker
http://www.cancer/org
Penyakit Kanker Paru-paru
Penyakit Kanker Payudara :
http://www.breastcancer.org/ atau
http://www.thebreastcancersite.com
Penyakit Anemia
http://www.anemia.com
Penyakit Paru-paru
http://www.innerbody.com/anim/lungs.html
Anatomi Manusia Online
http://www.innerbody.com
Departemen Kesehatan Indonesia
4. KESIMPULAN
Teknologi E-Medicine akan terus
berkembang dengan pesat karena semakin
banyak pengguna internet di seluruh dunia, yang dapat dilihat dari survey
Indonesia Internet Business Community, dari 50 juta pada tahun 1997 bertambah sangat
pesat menjadi 400 juta pada akhir
tahun 2000. Dari pertumbuhan tersebut,
Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang hanya 0.7% - 0.9% menjadi
pengguna internet. Dengan kata lain, sebenarnya internet sebagai salah satu
saluran pencarian data penyakit
dan komunikasi adalah harapan dari banyak Perkembangan
E-Medicine di Dunia Berkembang – 4 masyarakat di berbagai negara, khususnya
juga di negara berkembang. Penggunaan teknologi tersebut sebaiknya didukung
dengan biaya yang tidak mahal, penggunaan yang sangat mudah dan informasi
kesehatan yang sangat luas dan terbuka Hal–hal
tersebut di atas yang menjadi salah satu sebab bahwa pada dunia berkembang
seperti Indonesia, penggunaan E-Medicine sangat jarang dan langka sekali
digunakan karena selain minimnya faktor penggunaan teknologi di kalangan masyarakat
tersebut juga karena faktor kepercayaan masyarakat kepada data yang diberikan
secara elektronik.
Akan tetapi untuk peluang jangka panjang
tidak menutup kemungkinan penggunaan internet pada kalangan menengah ke atas
dengan level pendidikan yang tinggi dapat menggunakan teknologi E-Medicine
untuk wilayah tertentu khususnya di kota-kota besar..
DAFTAR
PUSTAKA
1. Amir Talaei-Khoei and Mojtaba
Talaei-Khoei, Approach to E-Medicine, Mashhad University
of Medical Sciences
2. Christopher Lau et all, Asynchronous
Web- Based Patient-Centered Home Telemedicine
System, IEEE Transactions On Biomedical Engineering,
Vol. 49, No. 12, December 2002
3. Dan Istrate et all, Smart Audio
Sensor for Telemedicine
4. Khin Than Win, Information Age,
Electronic Health Record andAustralia Healthcare, International Journal
of The Computer, the Internet and Management
Vol.12 No.3 (September-December, 2004) pp 14-21
5. Penny Lunt Crosman, E-Medicine in
Ohio, Transform Magazine; Sep 2004; 13, 9; ProQuest Computing, pg.
10
6. Robert Mittman and Mary Cain, The
Future of the Internet in Health Care, California Health Care
Foundation, January, 1999
7. Wawan Wardiana, Perkembangan
Teknologi Informasi di Indonesia, Seminar dan Pameran Teknologi
Informasi 2002, Fakultas Teknik
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Jurusan
Teknik Informatika, 9 Juli 2002